![]() |
Snickers And The Chicken Fighter dan kawan-kawan @Foto: KapanLagi.com®/Hendra Gunawan |
"Keuntungan pasti ada. Kita bicara Hard Rock, ini lebih global, franchise-nya di mana-mana, dan kesempatan kita juga untuk main di luar (negeri) juga," ungkap Adit saat dijumpai sebelum tampil dalam ajang yang digelar di Hard Rock Cafe Jakarta, EX Plaza, Thamrin, Jakarta Pusat, pada hari Senin (27/2) kemarin.
Berbekal pengalaman manggung di luar negeri dan pernah juga tergabung dalam kompilasi internasional, grup band yang digawangi oleh Adit (vokal, bass), Acoy (gitar), Jaka (drum), dan Jefry (gitar) ini percaya diri untuk maju dalam festival yang diikuti banyak nama band dari Indonesia, dengan berbagai aliran musik.
"Tapi sebenarnya poin plus gue hari ini ada massa. Dalam arti bukan massa band, kebetulan di ruang lingkup tim, musik punk itu untuk global fan base banyak banget, apalagi di Jakarta. Gue seneng aje ada temen yang datang untuk meramaikan pas kita main," papar Adit.
Menurut Adit, keuntungan formal dan global untuk SATCF dipantau oleh orang-orang yang kompeten dalam bidang musik. Jadi mereka bisa menaikkan derajat musik-musik underground. "Biar pada melek, gak melulu ikut pasar industri. Musik-musik cutting edge juga perlu dan layak di Indonesia," ujar Adit.
Sebelum tampil, SATCF mengaku tidak tahu menahu soal pesaing mereka dalam ajang ini. Mereka hanya mempelajari setting panggung saja, dan tidak berusaha mencari tahu siapa para pesaing mereka. Bagi grup band ini, kehadiran para penggemar mereka adalah hal terbaik yang mereka dapat pada hari itu.
"Ini apresiasi banget buat gue. Gue belum main aja gue uda seneng. Dalam arti support lo buat band gue ada. Yah gak bisa diungkapkan dengan kata-kata," pungkas Adit. (kpl/hen/dew)
KapanLagi.com
No comments:
Post a Comment