Jakarta - Tujuannya adalah untuk berbagi gambaran tentang era
digital yang sedang terjadi saat ini, apa hubungan dan pengaruhnya
terhadap industri musik, terutama industri rekaman, dan alternatif apa
yang bisa dilakukan.
Agar relevan, seharusnya saya memberikan
kasus sukses di Indonesia. Sayangnya, saya kesulitan. Mengapa? Saya
tidak bisa berpura-pura bilang bahwa di Indonesia musik di era digital
sudah sukses dan berjalan dengan baik. Sebaliknya, menurut saya kita
belum melakukan apa-apa. Mudah-mudahan saya salah.
Dua Fakta
Saya
ingin mulai dengan berbagi dua fakta. Fakta pertama adalah sekarang
kita sedang berada di sebuah era yang bernama era digital. Tak ada
tempat untuk bersembunyi. Meskipun Anda mencoba bersembunyi di hutan
yang terpencil, tak ada sinyal ponsel, tak ada listrik, untuk bermain
gitar senar nylon, anda tetap sedang bermain musik… di era digital.
Fakta
kedua adalah musik = komersial. Musik dan komersial bisa berada dalam
satu kata, dalam hampir semua konteks. Tanpa sisi komersial, musik tidak
akan bertahan, bahkan mungkin tidak ada. Pertanyaannya adalah jika
musik dan sisi komersial saling bergantung dan mengisi, lalu mengapa
sering ada konflik antara musik sebagai seni dan sisi komersialnya?
Jawabannya adalah musik tidak pernah konflik dengan sisi komersial.
Justru saling membantu. Yang konflik itu orang-orangnya, pelakunya, stakeholder-nya.
Sekarang
yang sedang kita hadapi adalah musik komersial di era digital. Seperti
musisi tidak usah takut akan ‘bisnis’ atau ‘komersial’, musisi juga
jangan takut akan ‘era digital’. Justru ini adalah era yang paling
menyenangkan untuk musik komersial. Mengapa?
Lima Era Media
Sedikit
mundur ke belakang untuk menyamakan persepsi, sebenarnya kita sudah
meng-alami beberapa kali perubahan era media. Menurut teori, kita sedang
berada di era kelima. Sebagai manusia, kita pun berubah karena
perubahan media. Media adalah ciptaan kita sendiri, seperti kutipan dari
Marshall McLuhan: “We shape our tools and thereafter our tools shape us”.
Berikut sekilas era-era tersebut:
1. Era Lisan
Di era ini, seluruh bentuk komunikasi dilakukan secara lisan.
2. Era tulisan.
Di
sini orang sudah mengerti dokumentasi dalam bentuk tulisan. Untuk
memperbanyak buku, orang menyadur buku menggunakan tulisan tangan. Di
era ini pula Perpustakaan Alexandria dibakar, dan manusia kehilangan
sebagian besar sejarah kuno.
3. Era Cetak.
Di era ini, musik pertama kalinya menjadi industri, yaitu industri sheet music. Orang bisa beli buku berisi not balok agar mereka bisa memainkan musik (cover song) di rumah.
4. Era Elektronik.
Di era ini, industri musik berubah total. Industri rekaman dan broadcasting menggantikan industri sheet music untuk menjadi primadona di industri musik.
5. Era Digital.
Zaman sekarang. Orang bisa mendengar dan berbagi musik tanpa terbatas oleh media dan wilayah. Exciting time.
Sumber : RollingStone.co.id
No comments:
Post a Comment